sampaikan walau satu ayat
Total Tayangan Halaman
Senin, 01 April 2013
Orang Tua Kita
Pagi ini berangkat kantor ketika turun dari
bus aku lihat bapak tua yang sedang
memikul beban berat di pundaknya, dari
fisiknya yang sudah renta mungkin umur
bapak ini sudah hampir 70 tahun, tapi
ketika aku melihat beliau sedang memikul
pisang dagangan nya mungkin untuk di
jual atau barusan habis belanja. Tampak
sekali bapak ini kepayahan. Pingin sekali
aku bisa membantu tapi akhirnya aku
hanya bisa menatap iba, dan berdoa Ya
Robb muliakan beliau
Dan kemarin di bus aku bareng dengan
seorang ibu, melihat dari keriput kulitnya
umur ibu ini mungkin dah hampir 60
tahun tapi waktu itu beliau naik
metromini dan dengan membawa beban
belanjaan yang habis di belinya di pasar
kebayoran, sudah kelihatan letih si ibu
harus berdiri di bus karena memang tak
ada lagi tempat duduk bahkan bus penuh
sesak.
Beberapa malam yang lalu aku sempat
menyaksikan sekilas acara di TV,
semacem reality Show yang di kemas
dalam format humor. Acara yang di
pandu oleh tokoh pelawak yang lagi hit di
negeri ini, menghadirkan bintang tamu
ayah kandung si presenter ini. Aku sedih
melihat si bapak yang memang kelihatan
orang dari kampung jadi bahan tertawaan
dan candaan oleh anak nya sendiri.
Sahabat..
Pernahkah berfikir seperti apa perjuangan
orang tua kita untuk memberi makan kita,
melindungi kita, membahagiakan kita.
Dengan tetesan darah, keringat dan
airmata mereka berjuang, mungkin
sosok2 diatas hanya segelintir contoh.
Bahkan ada yang lebih berat lagi
perjuangannya.
Pernahkah kita membayangkan
bagaimana orang tua kita dulu mencari
uang untuk menyekolahkan kita,
membelikan baju baru, membelikan
apapun yang kita inginkan tanpa
mengharap balas, setiap hari kita hanya
menerima kebaikannya, kasih sayangnya
yang tiada lelah dan tiada bosan.
Pernahkah kita renungkan mungkin demi
kita ayah dan ibu kita rela di caci maki
orang, mungkin demi kita ayah ibu kita
rela menahan malu mencari pinjaman
uang, pernahkan kita renungkan itu???.
Bahkan mungkin demi kita ayah ibu kita
rela menahan lapar, menahan keinginan
untuk memiliki baju yang bagus, untuk
memiliki barang yang mewah. Tapi apa
yang telah kita berikan pada mereka??
Sanggupkah kita membalas segala
budinya, bahkan untuk bericara dengan
lembut pun terasa begitu berat bibir ini.
Bahkan mungkin kita sering menolak
perintahnya, mengabaikan nasehatnya.
Sahabat….
Pepatah mengatakan ” orang tua kaya
anak jadi raja, anak kaya orang tua jadi
pembantu” pepatah ini bukan omong
kosong belaka, karena banyak fakta yang
membuktikan seperti itu. Ketika orang tua
kaya segala keinginan anak dipenuhi
tetapi ketika anak kaya tak jarang orang
tua di perlakukan seperti pembantu,
untuk mengurus anak, menjaga anak,
bahkan menjaga rumah. Akankah kita
juga seperti itu??
Sahabat…
Mari kita renungkan, dan intropeksi diri
masing-masing terutama untuk diriku
sendiri bagaimana perilaku kita selama
ini, sudah kah kita termasuk anak yang
berbakti, sudah sanggupkah kita menjaga
lisan ini agar tidak menyakiti hati mereka,
dan apa yang sudah kita lakukan untuk
mebahagiakan mereka??, sudah kah kita
mendoakan mereka di setiap sholat kita??
Semoga kita termasuk anak yang berbakti
dan bisa menjadi seorang anak yang
soleh & solehah sehingga kita bisa
menjadi penolong kedua orang tua kita
kelak di yaumil akhir. Semoga kita bisa
Mebahagiakan mereka di dunia dan
akherat. Amiin
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada
dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin, tetangga
yang dekat dan tetangga yang jauh , dan
teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong
dan membangga-banggakan diri” Q.S
4/36
Wass
Zrie_Kla
***
Dari Sri Mulyani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar